Terombang-ambing sepanjang malam gelap menakutkan. Berharap perahu segera sampai perbatasan. Berharap jiwa yang tersisa segera terselamatkan. Sunyi, sepi, mencekam. Malam yang hitam pekat. Bertahan bersama jiwa yang tergoncang. Hati itu sudah tak bisa digambarkan lagi seberapa hancur keadaannya. Semoga arus tidak picik dan menggulingkan perahu ini. Membawa apa yang bisa dibawa, bersama tenaga dan pilu yang tersisa. Teringat sanak saudara yang entah masih bernyawa atau tidak. Ketidakadilan ini benar-benar nyata. Kekejaman ini sungguh terasa. Peluk erat, bayi itu menangis ditengah hujan. Dia tau bahaya tengah mengintai dirinya. Kedinginan dan kelaparan. Dia berhasil lolos dari tembakan siang tadi. Sudahkah kau sebrangi anak sungai dengan selamat? Masihkah kau lihat mayat anak-anak mengambang disana? Hatimu itu, akankah butuh waktu lama untuk sembuh? Geram juga pilu saat sebuah visual menunjukan adik kecil tunduk bersujud pada orang berjubah, tak berambut dan memegang tongkat. Inikah kemanusiaan? Bangunlah sayangku, jangan menangis aku akan memelukmu.
Saudaraku nan jauh disana, hadiahku untukmu saat ini hanya do'a dari hati yang terdalam, berharap keajaiban selalu datang padamu. Apa yang kau lalui dengan yang aku lalui sungguhlah jauh. Tuhan mengirim kisahmu dan membuka mata hati untuk selalu bersyukur pada-Nya, Sang Maha Pengasih. Malu menatap diri ini. Lihat di cermin itu, wanita itu, dulu ingin mengakhiri hidup. Sungguh malu padahal kau berjuang keras bertahan hidup. Kau sangat kuat. Sungguh, yang bertahan ditengah berbagai keterbatasan itu adalah kau. Hebat, kau sangat hebat. Semoga Tuhan menaungi jiwamu, memberkahimu dengan rasa aman, damai sentosa. Tuhan selalu menyertaimu sayang.
Saudaraku nan jauh disana, hadiahku untukmu saat ini hanya do'a dari hati yang terdalam, berharap keajaiban selalu datang padamu. Apa yang kau lalui dengan yang aku lalui sungguhlah jauh. Tuhan mengirim kisahmu dan membuka mata hati untuk selalu bersyukur pada-Nya, Sang Maha Pengasih. Malu menatap diri ini. Lihat di cermin itu, wanita itu, dulu ingin mengakhiri hidup. Sungguh malu padahal kau berjuang keras bertahan hidup. Kau sangat kuat. Sungguh, yang bertahan ditengah berbagai keterbatasan itu adalah kau. Hebat, kau sangat hebat. Semoga Tuhan menaungi jiwamu, memberkahimu dengan rasa aman, damai sentosa. Tuhan selalu menyertaimu sayang.
Komentar