Langsung ke konten utama

Catatan18

  Semua orang memiliki dosa. Semua orang tidak sempurna. Namun ketidaksempurnaan manusia seakan menjadi alasan seseorang melakukan sebuah dosa. Tabu. Begitu banyak yang terjadi dan semuanya terasa begitu buta. Aku diam. Kelam malam sangat suram. Sungguh tak bisa kubayangkan apa yang ada dihati seseorang.
  Betapa kuasanya engkau Tuhan. Memberi selagi dikhianati. Memaafkan selagi dibohongi. Mencurahkan segala nikmat padahal Engkau mengetahui segala kekejian. Sungguh, ampuni aku.
Ketika aku melihat ke kanan, aku sangat benci hidupku. Namun ketika kulihat ke arah kiri, sungguh aku merasa berdosa. Ketika kulihat hidup yang lain penuh dengan warna, kontras dengan duniaku yang gelap, kucari letak salahnya. Dimana? Akan terus kucari. Walaupun andai kebenarannya adalah itu bukan kesalahan. Banyak tengkorak hidup yang tertarik mengorek masa lalu seseorang, mengambil semua yang busuk, lalu menghakimi. Banyak mayat hidup tidak sadar etika, seakan-akan mengungkap kebenaran padahal hanya melontarkan tombak racun. Keji. Semakin dalam, semakin mengerti, semakin terkejut. Ada kecewa yang sangat mendalam dihati ini untuk orang-orang yang lupa akan harga mati seseorang. Ada luka yang masih sangat perih. Ya Allah Tuhan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

22 Mar 2025

Sastra adalah jalan menuju kedalaman pikir yang sangat humanis. Sastra adalah jalan menuju imaji yang berkelana, menyusuri ruang-ruang pikir yang liar, mengikis ceruk-ceruk kepala yang keras akan ego dan pikiran yang tertinggal. Sastra adalah rupa kehidupan yang tidak terbayang di sebegaian benak, membuka mata dan hati untuk maklum dan empati. Jika ada pihak yang membenci karya tulis terlepas yang ada didalamnya, maka sisi humanitasnya dipertanyakan. Siapa yang takut pada buku yang tidak bernyawa? Mengapa? Karena sejatinya sebuah karya dibuat oleh hati yang terbuka dan kepala yang berpikir. Maka bukan ia takut pada buku, melainkan takut pada buah pikir. Buah pikir yang mampu melahirkan kesadaran, kecerdasan, pemahaman, kebijaksanaan. Buah pikir yang mampu melahirkan perlawanan terhadap angkara murka yang sengaja memelihara kebodohan dan IMPUNITAS . Pahitnya, borok-borok itu justru terdapat pada pemimpin negara republik yang dibangun oleh keringat, darah, dan air mata---bahkan nyawa. Di...
Bap, I lost again. Aku tidak bisa menemukan yang seperti kamu di dunia yang berhampar-hampar ini. Yang ada mereka lebih dari kamu, Bap— dan aku tidak bisa. Aku tidak bisa menyamakan pucuk pada pohon yang kami tanam. Aku takut, jika terus saja begini, rantingnya akan patah dan aku jatuh, lagi dan lagi. Ahh Bap… how’s heaven? Boleh aku ikut saja kesana di pangkuan Bap? Kami tidak membawa bunga Bap kemarin, kami membawa hati yang penuh seperti yang sudah-sudah. Aku merasa Bap sudah menunggu ya dari sana? Selamanya Bap akan hidup dalam hati kami, dalam do’a kami, dalam tulisan ini.  Salam cinta untuk Bap, we miss you a lot🤍