Aku, debu yang goyah oleh dunia. Malam ini aku pergi ke dasar hati, menyelami apa yang membuatnya tidak bisa bekerja sama dengan pikiran di kepala. Mata terus terbuka, larut di keheningan malam. Tentang ilmu dan adab. Sungguh membuat kepala bercabang-cabang. Mari bicarakan rahasia ini. Biar saja, semoga mata mereka melebar, semoga telinga mereka memanjang. Namun pahala tetaplah bersama orang yang diberkahi. Pada suatu masa, hiduplah seorang perintih, peminta, dan tukang mengeluh ditengah indahnya dunia. Memikul beban di pundak, hampir patah. Datang pada suatu tempat yang diberkahi sampai ia menjadi bagian dari tempat itu. Walaupun tidak memiliki harta, dia adalah pujangga. Walaupun tidak ada apa-apa bersamanya, sesungguhnya bekal di kepala dan hatinya cukup untuk membesarkan lapang dan merendah di hadapan Yang Maha Memberi. Sampai pada suatu hari dia menyadari bahwa dia hidup di antara kuda liar, ular berbisa, dan tanaman berduri. Bila ia mengambil gerakan yang salah,...
Memoar puan menawan sejagad pikiran sudah terbit kembali