Malam ini hati terasa penuh, alhamdulillah segala puji bagi Allah. Mari kuceritakan seperti apa seorang hamba yang terlihat kesepian namun hatinya merasa cukup, hangat, dan nikmat. Keterasingan ini membawaku menuju munajat yang lebih khusyuk kepada Allah سبحانه و تعالى, kesendirian ini membawa jiwa lebih dekat dengan Dzat yang maha suci. Sering kali langkah ini terhenti dan tidak mengetahui kemana harus menepi, buntu yang kutemui, seperti tak ada kehidupan lagi setelah ini. Dalam payah diri bergumul pasrah, harus kemana aku Ya Allah? Harus bagaimana? Nampak tabir tetap tak tersingkap. Maka ketika jalan sudah tak terlihat oleh mata dina seorang hamba, biarlah Sang penunjuk jalan yang memperlihatkan dengan penglihatanNya yang tak terbatas. Selayaknya sifat Allah yang pertama disebut adalah wujud. Maka diri ini sepenuhnya meyakini bahwa Kau ada Ya Rabbi. Kau Allah yang mencipta langit bumi, dan seluruh isinya. Kau penciptanya dan aku hambaMu. Maka aku memohon ampun dari rasa...
Memoar puan menawan sejagad pikiran sudah terbit kembali