Memanusiakan manusia
Masih dari belantara, dimana aku mencari sepotong ikan dan buah-buahan. Beberapa orang begitu keras pada dirinya. Saking kerasnya, bongkahan hatinya terbagi-bagi, hancur. Aku tidak tahu apa yang mendasari mereka bersikap seperti itu. Apakah bertahan hidup harus sekeji itu? Tidak pernah berlemah lembut, tidak pernah meraba hati, tidak begitu empati, masing-masing menyelamatkan ikannya. Masing-masing dari mereka membawa nampan yang dengan rasa haus dan lapar. Entah, lapar atau tamak. Mengapa mereka begitu keras pada keduniaan sampai lupa bahwa ada harga untuk manusia. Apakah menjadi pemimpin setertekan itu? Hati dan kepercayaan diri untuk tumbuh sudah dipotong, dibabat habis, dengan sengaja! Mereka seperti akan hidup selamanya, seakan-akan hutan akan hijau selamanya. Apakah aku terlalu naif untuk bertahan dalam pusaran ini?
Ada beberapa orang yang entah lupa atau memang tidak tahu bahwa manusia memiliki hak untuk dimanusiakan. Sesederhana tolong, maaf, dan terima kasih.
Ya Allah aku hadapkan wajahku kepadaMu, bawalah aku kemanapun ketetapanMu Kau tetapkan. Lapangkan hati ini, semoga Engkau rahmati kami dengan cahayaMu yang terang benderang, hanya Engkau yang mampu menunjukan jalan kebenaran pada diri.
Komentar