Ingin pulang rasanya, ke negeri dimana semua yang ada adalah abadi. Bekalku sedikit, sedangkan perjalanan begitu panjang. Sayang sungguh sayang.
Pada perjalanan yang akan mengantarku menuju gerbang awal kehidupan yang sebenarnya, janganlah Kau buat hati ini terlena. Sungguh kesenangan disini hanya sekelébat mata. Malang sungguh malang.
Tak dinyana, aku bertemu dengan sungai yang sedang mengalir. Kukira alirannya sudah menjauhiku. Namun seperti aku pada keharusanku sekuat daya dan upaya dalam berprasangka, sepertinya, sejauh apapun air mengalir, tidak aka keliru ditakdirkan bermuara di lautan mana. Ingat, sejauh apapun, maka jarak mungkin tidak akan berarti, jika yang menuntunmu, membawa kau pada tinggi gelombang puan. Begitulah aku berbaik sangka kepada Allah, yang menciptakan langit bumi beserta seluruh yang ada padanya.
Perjalanan panjangku untuk pulang, dihiasi setitik binar mata yang tak bisa menahan rasa. Saat itu aku bergetar tak kuasa melanjutkan langkah menuju anak tangga terakhir. Kau, akankah bertemu denganku di tempat pulang yang kita inginkan? Ataukah kau, akan bersamaku menuju tempat pulang yang kita inginkan? Akankah dirimu, menjemputku?
Komentar