Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Thoughts

  I will not say I’m yours, for that would be a lie. I gave myself to God along time ago and I never ask for myself back. If you want to find me, find God. If you want to love me, love God. But more importantly, you’ll find and love yourself. I’m not yours and you’re not mine. We belong to God and to Him we will return. 

Kebenaran

Kebenaran dalam pandangan makhluk itu bergradasi. Kemunduran adab adalah ketika tidak berusaha berjalan dan menemukan kebenaran. Kebenaran yang hak hanya datang dari Yang Maha Kuasa. Sebagai manusia, tugas utama adalah concern on how to be a true servant of Allah. Sudahi semua ekspektasi dan penilaian terhadap mahkluk, turn our excitement to reach the devine love. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Jujurlah dihadapan Allah sebelum mengutamakan makhluk. Jujur kepada Allah artinya selalu memohon pertolonganNya dan melakukan setiap aktifitas diniatkan hanya karenaNya. Mementingkan kejujuran terhadap Allah adalah bijak dan mulia dari seorang hamba daripada terus menerus berfokus pada pencapaian dan ambisi. Kebenaran akan dituntun kepada kebenaran. Sungguh ketika diri mendapati sesuatu berbeda dengan apa yang diperkirakan, maka yang salah bukan kebenaran yang diasumsikan sebagai kebohongan,  melainkan perkiraan dan persangkaan yang harusnya dihilangkan. Wallahualam. Barak...

Catatan 76 Mabuk Asmara

Mabuk asmara Label konservatif di jaman ini melekat pada hal-hal yang memang hukum asalnya haram dalam syariat dan hal-hal yang sudah diuji kebenaran dan manfaatnya. Bagaimana bisa hal yang haram dan tegas dilarang dalam agama dilabeli sebagai sesuatu yang mengikat, menyiksa, dan menjauhkan kesenangan? Tidak lain karena hilangnya ilmu dan hilangnya keinginan terhadap Al-Qur’an.  Di Indonesia sendiri, fenomena pacaran di kalangan muda seolah sudah lumrah, seolah sudah menjadi bagian baru dari budaya, padahal jika ditilik lagi hukum asalnya sudah sangat jelas. Ini sungguh kekeliruan yang nyata. Secara etimologi kata ‘pacaran’ berasal dari kata ‘pacar’ (daun pacar). Sedangkan, dalam bahasa Bugis, dikenal dengan istilah ‘pacci’.  Mengapa bisa menjadi istilah untuk dua orang yang menjalin hubungan asmara?  Berawal dari masyarakat Melayu yang selalu menggunakan pacar air (atau dikenal sebagai inai) pada dua orang muda-mudi yang saling tertarik dan diketahui oleh keluarganya. Ha...