Apalah daya diriku ini Ya Illahi Selimut keangkuhan mulai terkikis diselingi ragu. Apakah aku memang sudah benar? Atau merasa benar? Apakah mereka yang mengalami fase yang sama berkata demikian? Menyikapi diri yang sudah lama menyembuhkan diri, terkadang keraguan tetap muncul pada satu titik. Apakah aku benar-benar sudah berubah? Ternyata, semua itu diusahakan. Lagi dan lagi, harus setiap saat kuingatkan diriku dalam cermin, aku tidak istimewa. Siapakah aku berhak menuntut untuk tidak bersakit-sakit? Sementara jelas mereka yang mengaku beriman pastilah merasakan ujian. Ampun seribu ampun, lagi-lagi aku menumbuhkan duri. Meski demikian, seperti apapun rusaknya puan di masa lalu, selama nafas masih berhembus teruslah berharap, teruslah mendekat walau tertatih. Teruslah bercermin pada apa yang terjadi, tanamkan pada taman jiwa bahwa selalu ada kebaikan dan hikmah di setiap ketetapan. Semoga Allah Ar-Rahman melapangkan, melembutkan, dan memampukan hati untuk senantiasa be...