Rona tidak sedikitpun merekah di pipi sang pujangga lusuh, ada apakah gerangan dia berdiam diri di tepi? Tidakkah ia mengetahui bahwa sebagian dari dirinya sudah dilahap harap. Tidak sedikitpun ia bergeming pada apa yang ditatapnya. Padahal hanya ada nanar, menatap matahari nun jauh di ufuk. Ketika hari semakin gelap, puan nan malang justru tersenyum lega dan mulai berkaca-kaca. Ditiuplah telunjuknya lalu ia bersajak,
"Aku akan tetap menjadi hamba.
Hamba dari Engkau yang penuh kasih”
Komentar