Langsung ke konten utama

Catatan 80

Siapa yang mampu menanggalkan kehendak dari kata-kata yang hanya terdengar, terucap. Sementara hati manusia sangatlah dalam palungnya. Aku berdiri pada ambang kesadaran mengenai jari jemari yang membelaimu beriringan dengan pertentangan dalam benak. Walaupun begitu, hati dan rasa adalah hal natural yang dimiliki ia yang merasa manusia. Situasi yang mengiringinya, orang yang membawanya pada kumuh bejana hatinya, terkadang membuat hati dan rasa bermacam bentuk dan warnanya. 

Menjadi dewasa adalah normal dalam ketidaknormalan. Menguji seberapa gigih dan gagah pundak beradu dengan bengis takdir. Menjadi dewasa aku belajar banyak memaklumi sisi gelap, hitam, kotor, marjinal, tertindas. Dalam hidup, Tuhan memanglah sangat adil. Kita tidak selalu dihukum untuk dosa yang kita lakukan, namun penyesalan yang bersemayam dalam hati cukup sebagai hukuman itu sendiri.

Tidak menghakimi jalan hidup seseorang dan bagaimana seseorang bertahan hidup. Normatif, namun percayalah ini adalah bagian sulit menjadi manusia, menjadi bagian dari masyarakat, menjadi bagian dari dunia. Dalam kehidupan yang getir ini, menjadi manusia baik tiada menghilangkan pahit dan sakitnya, namun mengubah cara pandang dan menyemai damai pada taman jiwa. Sesederhana tidak menghakimi orang lain, jadilah kau manusia baik. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

22 Mar 2025

Sastra adalah jalan menuju kedalaman pikir yang sangat humanis. Sastra adalah jalan menuju imaji yang berkelana, menyusuri ruang-ruang pikir yang liar, mengikis ceruk-ceruk kepala yang keras akan ego dan pikiran yang tertinggal. Sastra adalah rupa kehidupan yang tidak terbayang di sebegaian benak, membuka mata dan hati untuk maklum dan empati. Jika ada pihak yang membenci karya tulis terlepas yang ada didalamnya, maka sisi humanitasnya dipertanyakan. Siapa yang takut pada buku yang tidak bernyawa? Mengapa? Karena sejatinya sebuah karya dibuat oleh hati yang terbuka dan kepala yang berpikir. Maka bukan ia takut pada buku, melainkan takut pada buah pikir. Buah pikir yang mampu melahirkan kesadaran, kecerdasan, pemahaman, kebijaksanaan. Buah pikir yang mampu melahirkan perlawanan terhadap angkara murka yang sengaja memelihara kebodohan dan IMPUNITAS . Pahitnya, borok-borok itu justru terdapat pada pemimpin negara republik yang dibangun oleh keringat, darah, dan air mata---bahkan nyawa. Di...
Bap, I lost again. Aku tidak bisa menemukan yang seperti kamu di dunia yang berhampar-hampar ini. Yang ada mereka lebih dari kamu, Bap— dan aku tidak bisa. Aku tidak bisa menyamakan pucuk pada pohon yang kami tanam. Aku takut, jika terus saja begini, rantingnya akan patah dan aku jatuh, lagi dan lagi. Ahh Bap… how’s heaven? Boleh aku ikut saja kesana di pangkuan Bap? Kami tidak membawa bunga Bap kemarin, kami membawa hati yang penuh seperti yang sudah-sudah. Aku merasa Bap sudah menunggu ya dari sana? Selamanya Bap akan hidup dalam hati kami, dalam do’a kami, dalam tulisan ini.  Salam cinta untuk Bap, we miss you a lotšŸ¤