Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024
Tidak ada tanda-tanda bunga akan mekar di sisi bejana, tak ada yang mampu mengubah takdir.  Jika air telah menggenang, maka buatlah jalan untuknya mengalir.  Tidak perlu malu untuk tersedu, hanya ada kita disini.  Semua tak akan mampu mengubah cinta.  Cinta yang disandarkan dengan benar tidak akan menemui kecewa walaupun lebur tak bersisa.  Dia kembali utuh dalam bentuk yang lain, dengan cara yang lebih indah.  Pertama-tama, bebaskanlah jiwa dari belenggu asa,  sungguh itu adalah tipuan yang menyengsarakan diri.  Kemudian berjalanlah, bahkan berlari jika kau mampu, berlarilah untuk mengejar cahaya.  Aku mengerti bahwa pada kesempatan ini,  jiwa diliputi oleh banyak kegelapan yang membawa sendu matamu.  Kita sama-sama melepaskan diri dari kegelapan. Sakitnya, kegelapanmu adalah aku.  Mulai dari merasa diri tidak istimewa, akhirnya diri mengakui kelemahan dan ketidakberdayaan. Semoga tidak pernah lagi dalam taman jiwamu, dari lis...

Catatan 79

Rona tidak sedikitpun merekah di pipi sang pujangga lusuh, ada apakah gerangan dia berdiam diri di tepi? Tidakkah ia mengetahui bahwa sebagian dari dirinya sudah dilahap harap. Tidak sedikitpun ia bergeming pada apa yang ditatapnya. Padahal hanya ada nanar, menatap matahari nun jauh di ufuk. Ketika hari semakin gelap, puan nan malang justru tersenyum lega dan mulai berkaca-kaca. Ditiuplah telunjuknya lalu ia bersajak, "Aku akan tetap menjadi hamba. Hamba dari Engkau yang penuh kasih”
Ya Allah yang maha kasih, tentang keindahan yang akan aku dapat ketika pertama kali aku meng-iyakan kehidupan, izinkanlah diriku meregupnya, menyaksikannya, dalam susah dan senang, dalam liku dan lapang, dalam suka dan duka. Bawalah diriku ini pada arus yang membawaku kesana, pada hal-hal yang Engkau janjikan, pada Engkau Ya Rabb. Sampai pada saat Engkau memberikan aku kesempatan untuk menghuni duniaMu yang fana, aku yakin sepenuh hatiku bahwa Engkau melahirkanku dengan penuh cinta kasih dan sayang. Tingkatan cinta yang paling tinggi adalah Engkau dan cintaMu, tiada siapapun menyangsi hal itu. Maka Illahi, ridhoilah aku, izinkanlah aku. Ya Allah… tidakkah pantas bagiku mendebat apa yang ada dalam takdir sementara itulah yang harus aku imani, aku kecil, kerdil, dan tidak berdaya.